LEKAS

“Hidup Sekali Jangan Mati Tanpa Prestasi”

Siapa bilang kita hidup mengalir saja seperti air, ingat bung kita hidup di zaman kompetisi dimana semua hal berkaitan tentang persaingan dan kompetisi. Bukan pragmatis atau kapitalis akan tetapi untuk mengugah kesadaran kita bersama bahwa kita hidup bukan untuk leha-leha menunggu takdir. Boleh menunggu asal jangan berlalu, ingat bung takdir itu ada dengan perjuangan kalo kita sudah menyerah diawal dengan alasan takdir mana perjuangan kita, mana kerja keras kita, atau malah dengan seperti itu kita telah menolak arti kehidupan yang diberikan kepada kita..
Sudah tentu dengan perjuangan diiringi ikhtiar baik fisik dan mental harus bersama dalam mencapai persaingan. Kehidpan kita sekarang bukan seperti drama korea dan sinetron yang pasti sudah dapat ditebak awal dan alur dari cerita baik sad ending atau happy ending.

Segera lekas, kita hidup sekali jangan mati tanpa prestasi. Entah prestasi dalam akademik atau prestasi dalam hal lainya. Prestasi sesungguhnya ialah ketika kita bisa menjalani kehidupan dan bisa menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin. Terpuruk dalam masalah bukan solusi tepat untuk menghilangkan masalah. Bangkit dan sadari kita meratapi masalah toh kehidupan masih terus berjalan tidak melihat kita senang maupun sedih, roda kehidupan berjalan sebagamaina mestinya.

Cinta bukan tujuan kita, karena cinta merupakan pelengkap kita. Dengan cinta dua insan manusia tersatukan bukan cinta kalau kita berputus asa. Karena hakikat cinta untuk meneduhkan dan mempersatukan. Cukup naif kalau kita mengakhrir hidup karena cinta. Memang manusia tidak bisa hidup tanpa cinta, akan tetapi kita sering salah dalam menafsirkan cinta.

Bukan cinta kalau kita berseteru, bukan cinta kalau kita terpisah. Karena dengan cinta sesungguhnya Adam dan Hawa bersatu dari dua asal berbeda.

Leave a comment